Thursday, May 1, 2014

Kewirausahaan


Entrepreneurship atau entrepreneur berasal dari bahasa Perancis dan mulai dikenal dalam kosa kata bisnis Perancis pada sekitar permulaan abad ke 17 atau 18. Dalam bahasa Perancis, kata itu berarti “mengelola”, bukan “pengelola”, atau secara harfiah berarti “orang yang mengelola suatu aktifitas”. Lebih spesifik lagi, entrepreneur adalah istilah bagi mereka yang melakukan aktifitas bisnis yang baru atau dengan cara baru dalam rangka pengembangan perekonomian. Dalam bahasa indonesia memiliki arti Kewirausahaan yang berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti: pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha berarti: perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Adapun pelaku wirausaha itu sendiri yang disebut dengan wirausahawan, yaitu orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Ada pun jenis perilakunya sebagai berikut:
  • Mandiri : tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambiol tindakan, membuat keputusan, serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan.
  • Berorientasi pada pencapaian terus berusaha meningkatkan hasil/capaian, tidak berhenti/puas dengan apa yang telah dicapai serta bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sesaat, tapi untuk jangka panjang, sehingga ia harus prediktif (antisipasi) terhadap spesifikasi-spesifikasi kebutuhan pada masa mendatang.
  • Berani mengambil resiko : siap rugi, namun kerugian yang telah diperhitungkan dan selalu antisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk.
Kunci penting untuk menjadi seorang wirausahawan ialah harus inovatif atau terus berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang beda dengan yang sudah ada. Seorang wirausahawan harus memiliki karakteristik-karakteristik, berikut merupakan karakteristik seorang wirausahawan menurut Mc Clelland seperti:

  • Keinginan untuk berprestasi
  • Keinginan untuk bertanggung jawab
  • Preferensi kepada resiko-resiko menengah
  • Persepsi kepada kemungkinan berhasil
  • Rangsangan oleh umpan balik
  • Aktivitas energik
  • Orientasi ke masa depan
  • Keterampilan dalam pengorganisasian
  • Sikap terhadap uang
Adapun karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :

  • Kemampuan inovatif
  • Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
  • Keinginan untuk berprestasi
  • Kemampuan perencanaan realistis
  • Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
  • Obyektivitas
  • Tanggung jawab pribadi
  • Kemampuan beradaptasi
  • Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu:
1. Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach)
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.

2. Kebutuhan berafiliasi (n Afill)
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.

3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).

Dalam berwirausaha terdapat sumber-sumber dalam identifikasi peluang usaha baru yaitu:
a. Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
b. Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
c. Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d. Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
e. Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.

Terdapat pula Unsur-unsur analisa peluang pokok yaitu:
a. Biaya tetap.
b. Biaya variabel.
c. Biaya total.
d. Pendapatan total.
e. Keuntungan.
f. Kerugian.
g. Titik pulang pokok.

Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Jenis - jenis nya :
a. Waralaba dalam negeri
b. Waralaba luar negeri

Pemasaran langsung adalah aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan. Teknik alternatif pemasaran langsung :
a. Periklanan terklasifikasi
b. Periklanan display
c. Kiriman pos langsung
d. Katalog penjualan
e. Pemasaran tanggapan langsung media

Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan :
a. Pemilikan tunggal / perseorangan (firma) yaitu perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang dan pemilik tidak perlu membagi laba.
b. Kongsi yaitu, perusahaan dengan adanya perjanjian tertulis dan dimiliki 2 orang atau lebih serta umur perusahaan terbatas. Pemilikan bersama atas harta dan ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba.
c. Perusahaan Perseroaan yaitu, perusahaan dengan badan hukum yang memiliki kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki. Pemilikan dapat berpindah tangan dan eksitensi relatif lebih stabil/permanen.

adapun alternatif pada saat berakhirnya usaha, seperti;
a. Likuidasi
b. Reorganisasi
c. Perpanjangan waktu pembayaran (rescheduling)

referensi :
The Meaning of Social Entrepreneurship, J. Gregory Dees, 2001
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/perilaku-wirausaha.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
http://sarlinaharahap.blogspot.com/2011/05/tugas-2-kewirausahaan.html
http://ediharukaze.blogspot.com/2013/04/pengertian-kewirausahaan-dan.html
Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta.
Ahman, Eeng. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Penerbit : Grafindo Media Pratama, Bandung.
http://teddywirawan.wordpress.com/2009/08/04/pengertian-kewirausahaan/

No comments:

Post a Comment