Monday, January 20, 2014

Ulasan Jurnal Manajemen Proyek dan Resiko

Source link :  ejournal.itp.ac.id/index.php/momentum/article/download/25/24‎
Jurnal : Momentum
Seri : ISSN : 1693-752X
Tahun penerbitan : Februari 2013
Volume : 14 No. 1
Penerbit : Institut Teknologi Padang
Author : Idzurnida Ismael


KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG
FAKTOR PENYEBAB DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA
Oleh:
Idzurnida Ismael *
*Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Padang


Intisari
Pembangunan konstruksi adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan keberhasilan suatu proyek konstruksi tidak terlepas dari pengambilan keputusan berdasarkan analisa dan tindakan koreksi terhadap berbagai factor risiko dari akibat kendala kendala yang dihadapi selama pelaksanaan proyek, baik resiko yang telah diperhitungkan maupun yang belum terduga selama pelaksanaan proyek. kemungkinan adanya kendala selama pelaksanaan proyek bisa terjadi akibat manajemen yang kurang baik, sumber daya yang tidak sesuai, metode kerja yang digunakan tidak tepat. pengaruh dari kondisi keuangan perusahaan dan
lingkungan dimana proyek dilaksanakan tidak mendukung. Sehingga berpengaruh dengan kinerja waktu, menyebabkan keterlambatan pekerjaan proyek konstruksi dan secara langsung merugikan pemilik Proyek maupun Konstraktor. Menghindari risiko keterlambatan yang mungkin terjadi, maka perlu dilakukan kajian dan dicarikan penyebab dan ditentukan tindakan koreksi yang sesuai. Dengan melakukan analisa terhadap berbagai factor-faktor risiko yang terjadi dalam pelaksanaan proyek, dengan memakai statistik , dicari nilai faktor risiko yang tinggi. Dimana Faktor risiko yang tinggi diprioritaskan terlebih dahulu untuk ditangani dan diberikan tindakan koreksi, sehingga dapat mengurangi risiko keterlambatan seminimal mungkin.

Kata kunci : Pelaksanaan konstruksi, Waktu, Faktor risiko, tindakan koreksi.

. . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 
. . . . . . . . . . . . . .

6. Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa permasalahannya akibat Metode pengoperasian alat tidak tepat, Melakukan perubahan terhadap disain, Keahlian yang tidak cukup untuk perobahan desain spesifikasi, Menggunakan tenaga kerja yang tidak terampil, dan Material yang digunakan kurang dari yang dibutuhkan. Pada masa pelaksanaan proyek konstruksi dapat mempengaruhi waktu atau ketelambatan proyek konstruksi, dengan mengetahui faktor resiko yang dominan dapat membantu untuk mengambil keputusan dalam menentukan tindakan koreksi yang paling sesuai, untuk mengurangi resiko seminimal mungkin sampai
pada batas yang dapat diterima.

DAFTAR PUSTAKA
1. AbrarHusen, (2008) Manajemen proyek, perencanaan, penjadwalan & pengendalian proyek, Yogyakarta : Penerbit Andi .
2. Asiyanto, (2005). Construction Project Cost Management, Jakarta : Pradnya Paramita
3. Bramantyo Djohanputro, (2008), Manajemen Risiko Korporat, (Jakarta : Penerbit PPM.)
4. Imam Suharto, ( 1999) Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1, Edisi kedua, Jakarta, penerbit Erlangga
5. C. T. Jahren, and M. Ashe, “Predictors of Cost Overrun Rates,” ASCE –Journal of Construction Engineering and Management, 1990
6. Nazarkhan Yasin,(2006). Mengenal kontrak konstruksi di Indonesia, Jalakta: Penerbit Gramedia.
7. Narbuko, Cholid dan Ahmadi H.Abu(2003), Metodologi Penelitian, Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
8. Ritz, George. J. Total Construction Project Management.


Ulasan atas Jurnal Diatas
Jurnal diatas membahas tentang manajemen proyek dan resiko pada sebuah kontruksi gedung dimana mencari sebuah faktor penyebab (ketidak efisiensi waktu, material, serta biaya) dan cara pencegahannya. Pada dasarnya dalam melakukan setiap pekerjaan kita diperlukan untuk membuat sebuah manajemen atau langkah perencanaan sebaik mungkin sehingga dapat meminimalisir terjadinya kegagalan, selain kita membuat langkah perencanaan kita juga perlu mempertimbangkan resiko-resiko yang akan terjadi pada saat pekerjaan dimulai hingga selesai.

Dalam jurnal tersebut, faktor penyebab yang diketahui dan diperhatikan untuk dapat mengambil tindakan pencegahannya adalah;
1. Metode engoperasian alat tidak tepat
2. Melakukan perubahan terhadap desain
3. Keahlian yang tidak cukup untuk perubahan desain spesifikasi
4. Menggunakan tenaga kerja yang tidak terampil
5. Material yang digunakan kurang dari yang dibutuhkan
Setelah kita mengetahui faktor penyebab tersebut kita bisa membuat manajemen proyek yang dapat mencegah resiko yang akan ditimbulkan dari faktor-faktor tersebut, sehingga kontruksi gedung menjadi efisiensi.

No comments:

Post a Comment